Anggota DPRD DKI Josephine Simanjuntak Sidak RDF Rorotan, Soroti Keluhan Bau Sampah dan Konsistensi Program Pengelolaan




P
orosmedia.com, ​Jakarta – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta, Josephine Simanjuntak, melakukan inspeksi mendadak (sidak) di fasilitas Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, pada Kamis (6/11/2025).


​Kunjungan ini merupakan respons langsung terhadap laporan dan keluhan yang diterima dari warga di sekitar lokasi pengelolaan sampah terkait dengan bau sampah menyengat yang diduga berasal dari area tersebut.


​”Saya mendapatkan laporan dari warga sekitar RDF Rorotan terkait bau sampah. Kebetulan saya sedang reses di dekat sini, jadi saya ingin memastikan langsung kondisi di lapangan dan mendengar aspirasi masyarakat,” jelas Josephine Simanjuntak.


Dalam sidak, anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta ini diterima oleh pihak manajemen RDF Plant Rorotan dan meninjau langsung alur proses pengelolaan sampah. Setelah peninjauan, Josephine Simanjuntak menyampaikan kritik kerasnya terhadap penanganan persoalan sampah di Ibu Kota yang dinilai belum ditangani secara maksimal dan serius.


​Josephine menyoroti pentingnya pendampingan yang serius dan berkelanjutan kepada masyarakat agar program pengelolaan sampah dari hulu ke hilir dapat berjalan efektif.


​”Semakin ke sini, saya lihat persoalan sampah di Jakarta ini masih belum serius ditangani. Pendampingan terhadap masyarakat jangan tersendat-sendat seperti sekarang. Kalau tidak berjalan dengan baik, nanti malah mandek dan ujungnya hanya jadi ‘museum sampah’,” tegasnya, menggunakan metafora yang menunjukkan kekhawatiran program hanya menjadi monumen proyek tanpa fungsi berkelanjutan.


​Politisi yang dikenal vokal mengenai isu lingkungan ini juga secara spesifik menyoroti kelemahan koordinasi dalam sosialisasi dan pendampingan program pengelolaan sampah di tingkat warga.


​”Bagaimana mau mengedukasi masyarakat, kalau saat saya sampaikan persoalan sampah kepada warga, pendampingnya saja tidak hadir? Pendampingan yang tidak sabar dan tidak konsisten membuat program jadi acak-acakan,” kritiknya, menekankan perlunya kehadiran dan kesabaran tim pendamping saat berinteraksi dengan masyarakat.


​Lebih lanjut, ia mencontohkan inisiatifnya dalam mendorong pembentukan bank sampah di wilayahnya. Ia menekankan bahwa tanpa dukungan dan pendampingan yang memadai dari pihak terkait, inisiatif baik tersebut akan sulit terwujud dan hanya akan berakhir sebagai inisiatif yang stagnan.


​“Saya ingin membangun bank sampah, tapi kalau tanpa pendampingan yang jelas, ya akhirnya hanya akan jadi ‘kandang’. Pendampingan itu penting agar masyarakat benar-benar paham dan program bisa berjalan berkelanjutan,” pungkasnya, mendesak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk segera memperbaiki pola pendampingan dan dukungan terhadap inisiatif pengelolaan sampah berbasis komunitas.


Dipublish 6 November 2025


Sumber: porosmedia.com

Admin

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama