VOI: PSI Bakal Tagih Janji Pramono Tambahkan Anggaran Subsidi Pangan yang Dikurangi di APBD 2026

foto: istimewa

JAKARTA - Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Josephine Simanjuntak mengaku akan menagih janji Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung yang akan menambahkan alokasi anggaran program subisidi pangan pada tahun depan.

 

Hal ini buntut pengurangan anggaran subisidi pangan yang hanya dialokasikan untuk 10 bulan pertama dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) tahun 2026.

 

Pramono berjanji akan kembali menambahkan anggaran untuk menutupi kebutuhan subsidi pangan dua bulan selanjutnya dalam masa rancangan perubahan APBD 2026.

 

"Ada jaminan enggak, kalau nanti di perubahan APBD benar-benar dimasukkan lagi? Siapa yang bisa jamin? Enggak ada. Ya paling saya nanti ngotot lagi di APBD perubahan, di Komisi C. Saya akan tanya lagi, 'mana janji lo?'," kata Josephine kepada wartawan, Rabu, 26 November.

 

Penagihan janji ini, disebut Josephine, berdasar pada kekhawatirannya jika program pangan murah kelak akan berhenti karena anggaran habis dan Pemprov DKI tak mengalokasikan penambahan anggaran dalam penyusunan perubahan APBD.

 

"Disebutnya didesain untuk 10 bulan di 2026, nanti di APBD Perubahan bakal ditambah. Itu kan bahasa diplomatis. Artinya tetap ada pemotongan, kan. Dibilangnya tidak ada pemotongan, hanya diatur 10 bulan. Tapi kalau kita lihat APBD-nya, ya tetap ada pengurangan. Artinya desain anggaran itu harus benar-benar kita kawal di APBD Perubahan," cecar Josephine.

 

Pramono memproyeksikan Jakarta sebagai kota global di waktu mendatang. Menurut Josephine, wajah kota global bukan hanya soal kemajuan infrastruktur. Pemprov DKI juga harus memastikan kesejahteraan warganya dengan menunjang penyaluran bantuan sosial.

 

"Saya melihat persoalan Jakarta sebagai global city itu salah satunya kehidupan sosialnya. Bagaimana menata kehidupan masyarakat, ketertiban, ekonominya. Itu jadi PR besar," ujar dia.

 

Diketahui, DPRD dan Pemprov DKI mengesahkan Rancangan APBD 2026 dengan nilai Rp81,3 triliun. Angka ini turun dari perencanaan awal akibat adanya pemangkasan dana bagi hasil sebesar Rp15 triliun dalam rapat paripurna pada Rabu, 12 November.

 

Sebelum disahkan, sejumlah anggota DPRD menyampaikan interupsinya. Mereka memprotes adanya pengurangan anggaran subsidi pangan pada tahun depan hingga Rp300 miliar.

 

Merespons hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengklaim tak akan ada pemotongan penerimaan subsidi pangan oleh warga penerima manfaat dalam pelaksanaan program bansos tersebut pada tahun depan.

 

"Menurut saya, cara melihat aja yang berbeda. Saya sebagai Gubernur yang bertanggung jawab untuk ini, saya menyampaikan tidak ada pemotongan subsidi pangan dalam APBD," ungkap Pramono di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu, 12 November.

 

Meski anggaran subsidi pangan dikurangi, Pramono berjanji akan kembali menambah alokasi anggaran tersebut dalam perubahan APBD tahun 2026 yang dirancang pada pertengahan tahun depan. Pramono menjamin Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) DKI Jakarta akan menyelesaikan persoalan tersebut.

 

"Saya yakin semangat kita sama. Untuk subsidi pangan pasti akan menjad prioritas bagi kita semua," ungkap Pramono.

 

Sumber: Voi

Published: 26 November 2025, 13:31

Admin

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama