DPRD DKI - Produksi sampah di Jakarta yang mencapai sekitar 7.500 ton setiap harinya menjadi sorotan Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta Josephine Simanjuntak.
Menurut dia, Pemprov harus mulai membekali ilmu
pemilahan dan pengelolaan sampah kepada waga dan para pelaku usaha mikro kecil
menengah (UMKM).
Ia mengatakan, pembekalan diberikan khususnya kepada
warga Jakarta Utara. Mengingat, Pemprov DKI sedang mempersiapkan wilayah ini
menjadi percontohan nasional pengelolaan sampah untuk menjalankan rencana
strategis Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).
”Kebijakan tersebut harus disertai sosialisasi kepada
masyarakat agar mereka bisa terlibat secara optimal dalam mengatasi masalah
sampah yang akut di Ibukota,” ujar Josephine, Jumat (14/2).
Dengan begitu, sampah Jakarta yang dibawa ke Tempat
Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang dapat dikurangi. Pasalnya selama
periode Tahun 2019-2022, Jakarta menghasilkan 11,25 juta ton sampah.
“Optimalkan penggunaan bank sampah, kemudian memilah
sampah sebelum dikirim ke TPS secara mandiri. Semua itu akan sulit terwujud
kalau warga tidak diberikan sosialisasi,” kata Josephine.
Menurut dia, warga masih perlu dijelaskan perbedaan
jenis sampah dan pemahaman mengapa sampah harus dipilah.
Sambil melakukan pembekalan dan sosialisasi, Pemprov
DKI didorong terus meningkatkan kesiapan dalam mengolah sampah. Satu di antaranya,
menambah tempat penampungan sampah sesuai jenis.
“Kemudian mereka juga harus memastikan truk yang
tersedia mengakomodasi keperluan untuk memilah sampah sebelum sampai ke TPS
atau TPST,” tandas Josephine. (gie/df)
SUMBER: DPRD DKI
